Things Change in 18 Years
Begitu banyak hal yang berubah dalam jangka waktu 18 tahun, dari sisi uang limaratusan.
SD
Saya masih terheran-terheran mengingat selembar uang limaratus rupiah yang bisa saya belikan banyak jajanan semasa sekolah dasar dulu. Mereka yang tidak pernah melewati periode es teh dan mie kering dengan bungkus bercorak garis berkelok merah putih tidak akan begitu mengerti berartinya nilai uang itu di saat itu.
SMP
Pulang sekolah. Cukup dengan membayar limaratus rupiah saja, saya bisa menumpang angkot dari Jalan Sumatera hingga Jalan Naripan. Dan hari ini, dengan jalur dan panjang lintasan yang sama, saya harus bersikap waspada setiap kali memberi koin limaratusan karena bisa saja muka saya menjadi sasaran tembak koin si supir.
SMA
Kemunculan Chocolatos dan Rolls cukup membuat saya bungkam akan nilai uang yang semakin tak berharga. Terimakasih Gary dan Richeese.
Kuliah
Saya tidak tahu siapa yang seharusnya merasa malu. Apakah saya, karena dengan teganya memberikan uang seratusan sehingga kadang mereka menggerutu bahkan menolak. Atau mereka, karena menolak apa yang seharusnya mereka syukuri berapapun itu ?. Saya tidak mau mengambil risiko sehingga sekarang koin-koin limaratusan saya sisihkan untuk pengamen dan kawan-kawannya di jalanan.
Begitu banyak hal yang berubah dalam jangka waktu 18 tahun, walau hanya dari sisi uang limaratusan. Cerita tentang perubahan di atas kemudian menyindir saya secara personal, akan kebuntuan hidup saya yang terus terjebak di titik yang itu-itu saja.
No comments:
Post a Comment
komentar kalian sangat membantu untuk mengkoreksi kesalahan yang ada dalam tulisan sebelumnya. atau juga bisa jadi bahan kesombongan saya kalau-kalau komentarnya berisi pujian. hahaha.
thank you, anyway. :D