Thursday, December 04, 2008

Mono & World's End Girlfriend : Palmless Prayer / Mass Murder Reffrain


Begitu mendengar seputar EP kolaborasi Mono & World's End Girlfriend, saya sekejap dihantui rasa penasaran akan seperti apa jadinya. Dan akhirnya saya mendapatkan sebuah link yang mengantarkan saya untuk men-download EP ini secara ilegal. Iya, saya minta maaf. Salahkan pemerintah yang tidak mengerti kegelisahan anak muda yang tidak punya banyak uang tapi butuh hiburan di waktu senggang. Seandainya pajak barang-barang seperti ini diturunkan, tentu saya akan memilih untuk membeli CD yang asli. Oh, jadi ngelantur ke mana mana.

Kover album ini mengingatkan saya pada satu situasi di sebuah komik , Monster, tentang sebuah pintu rahasia yang terbongkar setelah sekian lama tertutup oleh tembokan beton di mana di dalamnya terkubur puluhan tengkorak korban pembunuhan massal yang terjadi puluhan tahun lalu. Ada sedikit korelasi memang antara cerita tersebut dengan judul dari EP ini, Palmless Prayer/Mass Murder, tapi saya tidak yakin Takaakira Goto sengaja membuat EP ini karena membaca komik itu. Yah, sedikit mengkhayal boleh lah.

EP ini berisi sebuah lagu yang terpotong-potong menjadi 5 bagian dengan total durasi 1 jam 19 menit , sehingga album ini tidak direkomendasikan bagi mereka yang biasa mendengar musik jenis tweepop . Menyimak album ini sungguh melelahkan. Komposisi gabungan antara strings, choir yang sedikit mistis, piano-type, dan gemuruh musik Mono kadang dirasa sedikit over ditambah dengan durasi yang terlalu panjang. Tapi, mungkin memang itulah yang dicari oleh mereka selama ini : musik orkestrasi avant-garde era kontemporer. Setidaknya itu yang bisa ditangkap bila melihat dari ciri musik mereka, khususnya World's End Girlfriend. Lalu, saya berpikir seandainya mereka mampu memainkannya secara live mungkin akan banyak wanita di luar sana yang menangis sesudahnya. Oke, memang terlalu berlebihan. Tapi, memang tidak pernah ada tone 'bahagia' yang terkandung pada lagu-lagu mereka, baik di EP ini maupun di album-album mereka sebelumnya. Terlalu gelap, teman saya bilang saat saya merekomendasikan band-band ini padanya.

Overall, album ini adalah sebuah karya yang pantas dikoleksi. Simpanlah dulu uang yang sudah kalian kumpulkan untuk membeli album d'Masiv atau Seventeen. Coba dengarkan musik dari negeri jepang sana dan segera beli gitar sekaligus efeknya lalu buatlah musik yang lebih hebat.

No comments:

Post a Comment

komentar kalian sangat membantu untuk mengkoreksi kesalahan yang ada dalam tulisan sebelumnya. atau juga bisa jadi bahan kesombongan saya kalau-kalau komentarnya berisi pujian. hahaha.
thank you, anyway. :D